La Nina Moderat Masih Mengancam Cilacap, Waspada Banjir dan Longsor
Kepala Barisan Mekanik Tubuh Meteorologi, Klimatologi, serta Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Tegar Wardoyo menjelaskan, kejadian La Nina moderat yang berlangsung semenjak Oktober 2020 tingkatkan curahan hujan sampai lebih dari 100 % di daerah itu.
bandar taruhan judi bola bermain handicap dengan nilai voor
"Berdasar riset kami pada penumpukan curahan hujan bulan Oktober di Kabupaten Cilacap, terutamanya daerah timur serta selatan berlangsung kenaikan lebih dari 100 % bila dibanding waktu keadaan normal tanpa dampak La Nina moderat," ucapnya, Senin (2/11/2020).
Tegar menerangkan, sepanjang Oktober penumpukan curahan hujan di daerah Kecamatan Binangun capai 791 milimeter, Kecamatan Adipala capai 815 milimeter, serta Cilacap Kota capai 750 milimeter.
"Walau sebenarnya pada keadaan normal curahan hujan di bulan Oktober di Cilacap sisi selatan serta timur sejumlah 328 milimeter," ucapnya.
Tegar menyarankan, masyarakat Kabupaten Cilacap serta sekelilingnya, terutamanya yang menetap di wilayah riskan banjir serta longsor, waspada peluang berlangsungnya musibah hidrometeorologi karena kejadian La Nina moderat, yang diprakirakan masih mengubah curahan hujan sepanjang November 2020.
Dia menjelaskan, menurut prediksi curahan hujan di daerah Jawa tengah sisi selatan serta pegunungan tengah Jawa tengah masih tinggi sepanjang November.
"Curahan hujan di bulan November untuk daerah Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, serta Kebumen diprakirakan sekitar 300 milimeter sampai di atas 500 milimeter. Jadi, kriterianya tinggi sampai tinggi sekali," ucapnya.
Tegar menjelaskan, karakter hujan di daerah Jawa tengah sisi selatan serta beberapa pegunungan tengah pada umumnya masuk ke kelompok normal, tetapi ada banyak daerah yang curahan hujannya masuk kelompok di atas normal.
"Itu sebab La Nina moderat diprediksi punya pengaruh di bulan Oktober sampai November, sedang bulan Desember-Januari benar-benar pucuk musim penghujan. Dengan begitu, hujan berlebihan diprakirakan masih mempunyai potensi berlangsung sampai bulan Januari," ucapnya.
Tegar menjelaskan, pucuk musim penghujan di daerah Cilacap sisi selatan serta timur diprakirakan berjalan Oktober-November.
Namun, dia meneruskan, daerah Cilacap sisi barat serta tengah perlu masih siaga sampai Januari 2021 sebab kecuali hadapi dampak kejadian La Nina moderat masuk periode pucuk musim penghujan.
"Jadi, sekurang-kurangnya harus siaga sampai bulan Januari," ucapnya.
Kejadian La Nina moderat sudah mengakibatkan kenaikan curahan hujan yang memacu banjir dibagian timur Kabupaten Cilacap serta sisi tenggara Kabupaten Banyumas.